Jumat, 15 Juli 2011

Contoh Cara Sungkem

Sungkem Dhumateng Ibu

Bu, kepareng matur kaliyan Ibu, ingkang sepindah kula ngaturaken kawilujengan, keslametan dhumateng Ibu, ingkang kaping kalih kula sungkem dumateng Ibu ngaturaken sedaya kalepatan kula lair dene batos, mugi-mugi Gusti Allah maringi pangapuntenan dhumateng kula. Saklajengipun kula nyuwun tambahan pangestu Bu, anggen kula sekolah wonten SMA Negeri 1 Klaten punika supados lancar, lan saklajengipun saget minggah kelas lan saget lulus kanthi biji ingkang sae lan saklajengipun saget dipun tampi ing Pawiyatan Luhur ingkang sae. Pungkasaning atur, mugi Ibu tansah kasalira kawilujengan, karahayon, saha keslametan saking Gusti ingkang Maha Mirah.

Sungkem Dhumateng Bapak

Pak, kepareng matur kaliyan Bapak, ingkang sepindah kula ngaturaken kawilujengan, keslametan dhumateng Bapak, ingkang kaping kalih kula sungkem dumateng Bapak ngaturaken sedaya kalepatan kula lair dene batos, mugi-mugi Gusti Allah maringi pangapuntenan dhumateng kula. Saklajengipun kula nyuwun tambahan pangestu Pak, anggen kula sekolah wonten SMA Negeri 1 Klaten punika supados lancar, lan saklajengipun saget minggah kelas lan saget lulus kanthi biji ingkang sae lan saklajengipun saget dipun tampi ing Pawiyatan Luhur ingkang sae. Pungkasaning atur, mugi Bapak tansah kasalira kawilujengan, karahayon, saha keslametan saking Gusti ingkang Maha Mirah.

Read more "Contoh Cara Sungkem..."

Contoh Paragraf Persuasi

Industri Rumah Tangga

Pada zaman modern dan serba canggih seperti yang sedang kita tapaki dewasa ini, kebutuhan akan lapangan pekerjaan dirasa semakin mendera kehidupan kita, akibat melimpahnya tenaga kerja di pasaran, yang umumnya berorientasi pada lapangan pekerjaan yang dibuka oleh pemerintah, meskipun volumenya relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan tersedianya tenaga yang ada. Namun, mereka beranggapan bahwa dengan menggantungkan peruntungannya di pemerintah, nasibnya akan terjamin, meskipun kenyataannya tidak selalu tepat benar.

Karena sedikitnya peluang untuk mengabdikan dirinya di bidang pemerintahan, sementara individu mulai mengerlingkan pada bidang usaha yang diwarnai kemandirian. Secara jeli mereka melihat peluang pasar yang memungkinkan mereka susupi untuk menawarkan produk mereka, meski tak jarang bermula dengan sambutan cibiran bibir. Tetapi mereka tabah. Lahirlah bidang usaha yang popular disebut dengan wiraswasta. Kata wiraswasta. Kata wiraswasta sebenarnya terdiri atas tiga buah kata yaitu wira yang berarti berani, swa yang berarti sendiri, dan sta adalah berdiri. Jadi, secara keseluruhan dapat diartikan berani atau keberanian untuk berdiri di atas kaki sendiri artinya tidak selalu menggantungkan hidupnya pada pihak lain. Dengan munculnya istilah wiraswasta, lahirlah pula istilah home industry yang dapat dijajarkan dengan industry rumah tangga.

Industri rumah tangga adalah satu bidang usaha yang bergerak tidak saja bidang jasa boga tetapi merambahi semua sektor kehidupan, seperti sektor kerajinan, transportasi, konveksi, dan lain sebagainya. Pengartiannya industri rumah tangga adalah permodalan yang relatif kecil, menyerap tenaga disional, artinya tanpa adanya teori usaha yang muluk-muluk seperti yang diikuti sebuah perusahaan pada umumnya. Pemasarannya juga bersifat lokal namun mampu mengongkosi pendidikan anak-anaknya maupun untuk keperluan sosial yang lain.

Dengan modal yang sangat terbatas dan ketrampilan yang sangat minimal pula mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan tidak saja untuk keluarganya tetapi juga untuk lingkungannya, dan inilah yang diharapkan oleh pemerintah. Ciptakan lapangan pekerjaan sendiri, kalau permodalan kurang dekatilah lembaga keuangan terdekat. Di sana disediakan sistem kredit yang mudah dan murah. Mudah, artinya untuk mendapatkannya tidak terlampau berbelit-belit. Murah, artinya system pembungaannya relatif sangat rendah bila dibandingkan dengan uang yang dilepas oleh lintah darat.

Peluangnya cukup luas. Indonesia dengan penduduk sekian juta, merupakan peluang pasar yang sangat potensial. Yang perlu diingat adalah masyarakat kita sudah mulai kritis dalam memilih suatu produk. Mereka lebih mengutamakan mutu atau kualitas. Di sinilah letak kiat merebut pasar untuk menggapai sukses. Tentu saja keuletan memegang peranan yang tidak dapat diabaikan. Tekun, ulet, tahan uji, dan penuh perhitungan, merupakan kunci pokok untuk menuju keberhasilan.

Banyak wiraswasta yang telah mencapai sukses. Banyak diantara mereka yang telah menjadi orang, artinya menjadi orang terpandang dan disegani di lingkungannya. Inilah salah satu celah yang dapat diterobos, tanpa harus hidup dengan menjadi pegawai, baik negeri maupun swasta. Mari kita coba mulai sekarang.

Read more "Contoh Paragraf Persuasi..."

Jumat, 11 Februari 2011

Menguji Keberadaan Unsur C,H,O Dalam Senyawa Karbon

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA III

Praktikum Ke : 3

Hari – Tanggal : Selasa, 08 Februari 2011

Nama Praktikum : Buono Aji Santoso

A. TUJUAN

Menguji keberadaan unsur-unsur C,H, dan O dalam senyawa karbon.

B. DASAR TEORI

Hidrokarbon adalah sejenis senyawa yang banyak terdapat dialam sebagai minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan senyawa ini dalam bentuk minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Senyawa hidrokarbon terdiri dari :

  1. Alkana (CnH2n+2)
  2. Alkena (CnH2n)
  3. Alkuna (CnH2n-2)

Kekhasan Atom Karbon :

1. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen :

Atom karbon mempunyai nomor atom 6. Di dalam sistem periodik atom karbon terletak pada golongan IVA periode 2. Konfigurasi atom karbon adalah sebagai berikut: 6C = 2,4. Berdasarkan konfigurasi tersebut, atom karbon mempunyai 4 elektron terluar (elektron valensi). Agar susunan elektronya stabil sesuai dengan kaidah oktet (mempunyai 8 elektron terluar), atom karbon memerlukan 4 elektron. Sehingga atom karbon dapat membentuk empat buah ikatan kovalen.

2. Atom karbon dapat membentuk senyawa yang stabil :

Dalam persenyawaannya, atom karbon membentuk empat pasang elektron ikatan dengan atom-atom lain, sehingga lengkaplah pembentukan oktetnya tanpa adanya pasangan elektron bebas. Akibatnya persenyawaan atom karbon sangat stabil.

3. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap :

Keempat elektron valensi yang dimiliki oleh atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal, ikatan rangkap, dan ikatan rangkap tiga.

4. Atom karbon dapat membentuk rantai lurus dan bercabang :

Kekhasan atom karbon yang tidak dimiliki atom lain adalah kemampuan membentuk rantai yang sangat panjang antar sesama atom karbon. Rantai karbon tersebut dapat lurus dan bercabang.

C. ALAT dan BAHAN

§ Seperangkat tabung reaksi

§ Pembakar Menggunakan Spirtus

§ 2 Kertas Kobal (II) klorida

§ Sendok

§ Kertas

§ Penyumbat berselang

§ Gula Pasir

§ Glukosa

§ CuO

§ Air Kapur

§ Korek Api

§ Penjepit Tabung Reaksi

D. LANGKAH KERJA

1. Masukkan 1 sendok teh Gula Pasir ke dalam tabung reaksi, lalu tutup ujung tabung reaksi dengan kapas.

2. Panaskan tabung reaksi tersebut diatas pembakar spirtus yang telah dinyalakan menggunakan korek api. Panaskan dengan menggoyang-goyangkan tabung.

3. Setelah beberapa saat, keluarkan kapas, uji zat cair (embun) pada dinding tabung reaksi dengan kertas kobal (II) klorida.

4. Lanjutkan pemanasannya, amati apakah zat padat berubah warna.

5. Ulangi Prosedur 1-3 dengan menggunakan glukosa.

6. Campur 1 sendok teh glukosa dan 0,5 sendok teh CuO.

7. Sumbat ujung tabung reaksi yang diisi campuran menggunakan penyumbat berselang ke tabung reaksi yang sudah diisi air suling.

8. Panaskan campuran diatas pembakar spirtus yang sudah menyala.

9. Amati perubahan fenomena apa yang terjadi di tabung reaksi.

E. HASIL PENGAMATAN

1. Percobaan Pertama Menggunakan Gula Pasir

- Setelah dipanasi pada dinding tabung reaksi terbentuk uap-uap air / embun yaitu H2O

- Warna Kertas Kobal (II) klorida yang dimasukkan berubah dari merah muda menjadi putih.

- Setelah pemanasan kembali terbentuk zat padat berwarna coklat muda.

2. Percobaan Kedua Menggunakan Glukosa

- Setelah dipanasi pada dinding tabung reaksi terbentuk uap-uap air / embun yaitu H2O

- Warna kertas Kobalt (II) Klorida yang dimasukkan berubah dari biru menjadi merah muda.

- Setelah pemanasan kembali terbentuk zat padat berwarna coklat kehitaman.

3. Percobaan Ketiga Menggunakan Glukosa dicampur dengan CuO

- Warna glukosa putih

- Warna CuO hitam pekat

- Warna campuran glukosa dengan CuO hitam keabu-abuan

- Warna air kapur putih bening

- Setelah dipanaskan warna air kapur berubah menjadi keruh ditambah dengan timbulnya gas putih pekat yaitu gas CO2 yang menyebabkan air menjadi keruh.

F. KESIMPULAN

Pada saat melakukan percobaan dapat diamati yang terjadi pada percobaan pertama dan kedua terdapat embun pada dinding tabung reaksi hal ini membuktikan keberadaan unsur H dan O di dalam senyawa karbon, embun itu yaitu H2O, selain itu setelah pemanasan kembali pada percobaan pertama terbentuk zat padat berwarna coklat muda dan juga pada percobaan kedua terbentuk zat padat berwarna coklat kehitaman, zat yang terbentuk atau endapan yang ada di bawah tabung reaksi ini merupakan unsur C (carbon), hal ini membuktikan bahwa terdapat unsur C (carbon) pada senyawa karbon. Pada percobaan yang ketiga setelah dipanaskan muncul asap putih pekat dari tabung reaksi dimana asap ini merupakan gas CO2 yang membuat air suling menjadi keruh. Hal ini membuktikan bahwa adanya unsur C dan O pada senyawa karbon.


Read more "Menguji Keberadaan Unsur C,H,O Dalam Senyawa Karbon..."
 

Great Morning ©  Copyright by Buono Aji Santoso | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks